Minggu, 13 Desember 2009

MASALA DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUT

1.         PENDAHULUAN

 

Sebagai Negara kepulauan terbesar di Dunia, Indonesia memiliki potensi sumberdaya perairan dan kelautan yang melimpah. Potensi perikanan yang telah digali dan dimanfaatkan walaupun belum secara maksimal. Beberapa faktor seperti kemiskinan, pendidikan masyarakat pesisir yang rendah, pelanggaran hukum dan illegal fishing, dan kegiatan pembangunan yang tidak bijaksana berpotensi menjadi ancaman bagi keberadaan sumberdaya pesisir dan kelautan.

Pengelolaan secara terpadu dengan mengenali secara baik kondisi spesifik sumberdaya pesisir dan lautan setiap daerah merupakan kebutuhan untuk mencapai keberlanjutan dalam pemanfaatan sumberdaya ini. Keikutsertaan masyarakat dalam perencanaan pembangunan dengan memandangnya sebagai suatu kesatuan ekosistem pesisir dan lautan merupakan wujud dari pengelolaan secara terpadu. Sumberdaya pesisir dan lautan sebagai tumpuan modal pembangunan bagi kemakmuran bangsa dapat terwujud tergantung pada komitmen dan dukungan semua pihak.

Sumberdaya pesisir (coastal zone) merupakan suatu wilayah yang berada diantara daratan dan lautan dengan segala proses yang terjadi di dalamnya sebagai suatu perwujudan interaksi yang intens antara proses di daratan dan dilautan (Sorensen et al., 1990). Secara ekologis wilayah pesisir merupakan suatu wilayah peralihan antara ekosistem daratan dan lautan dengan batas ke arah daratan mencakup daerah-daerah yang tidak tergenang maupun tergenang air.

Daerah ke arah darat, mencakup wilayah yang masih dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi di laut seperti pasang-surut, percikan gelombang, angin laut dan intrusi garam, sedangkan batas ke arah laut meliputi wilayah yang dipengaruhi oleh proses-proses alamiah dan kegiatan manusia di daratan seperti aliran air tawar (river run off and surface run off), sedimentasi, pencemaran dan lainnya (Clark, 1996 dan Dahuri et al., 1996).

Posisi secara ekologis seperti demikian memberikan sumbangan terhadap tinggi dan uniknya kekayaan keanekaragaman hayati yang tidak dimiliki wilayah lain. Sebaliknya pula dengan keunikan posisi wilayah tersebut, memberikan konsekuensi kepekaannya akan perubahan lingkungan akibat perubahan yang terjadi di wilayah daratan maupun perubahan yang terjadi di lautan. Oleh karena itu pengelolaan yang bijaksana terhadap sumberdaya ini sangat diperlukan.

Arus utama (mainstream) pembangunan nasional saat ini yang berbasis pada sumberdaya pesisir dan lautan didasarkan pada (1) alasan ekonomi, (2)sifat dari sumberdaya ini yang dapat diperbaharui (renewable resources) yang dapat dikelola secara berkelanjutan (sustainable), (3) secara politik, posisi geopolitik yang strategis dapat menjamin keamanan bila lautan dikelola secara baik dan (4) secara sosial budaya masyarakat telah mengenal sumberdaya lautan sebagai penopang hidupnya sejak dahulu kala. Apakah cita-cita untuk meletakkan kembali sumberdaya pesisir dan lautan sebagai suatu aspek kehidupan yang pernah dominan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, sangat bergantung pada aktor-aktor yang terlibat di dalam pengelolaan dan pemanfaatannya. Selanjutnya dalam makalah ini akan dikaji pola pendekatan yang perlu dilakukan untuk mencapai kelestarian dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan lautan dengan memperhatikan potensi, peluang maupun tantangan yang akan dihadapi di masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar